Ketika matematika jadi ibu
Siska Yulia Rahmi
Telah di baca oleh 0 pemustaka, dengan total durasi baca 00:00:00
Deskripsi Buku
Matematika itu asyik menarik menyenangkan dan penuh tantangan Tapi ada hal yang jauh lebih baik dari sekedar kata menarik dan kawan kawannya Bahwa matematika mengajarkan banyak hal pada kita yang dapat dijadikan pedoman dalam menjalankan aktivitas sehari hari Layaknya seorang ibu yang senantiasa menasihati anak anaknya demi pencapaian terbaik bagi buah hati dalam hidup dan kehidupan setelahnya Buku ini memberikan gambaran bahwa kelas matematika bukan hanya kelas berhitung yang sesak dengan rumus rumus asing semata Namun juga sekaligus menjadi kelas baca tulis kelas seni kelas tata karma kelas pancasila kelas hukum bahkan kelas agama Melalui buku ini penulis menegaskan bahwa pandangan negatif tentang matematika itu benar hanya karena kita belum mengenalnya dengan baik Namun akan berubah ketika kita mengetahui dan memahami makna dibalik setiap materi maupun aktivitas belajar matematika Pada bagian akhir buku ini kita diajak untuk menjadi matematikawan sejati Karena Peluang menjadi matematikawan sejati bukan hanya milik mereka yang kuliah pada jurusan matematika melainkan juga mereka yang mau belajar dan mengambil makna untuk dipedomani Ketika Matematika Jadi Ibu maka rasa takut terhadapnya akan jadi kekuatan yang menyulap benci menjadi cinta Selamat menyelami matematika dengan penuh cinta Matematika itu asyik, menarik, menyenangkan, dan penuh tantangan. Tapi ada hal yang jauh lebih baik dari sekedar kata menarik dan kawan-kawannya. Bahwa matematika mengajarkan banyak hal pada kita yang dapat dijadikan pedoman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Layaknya seorang ibu yang senantiasa menasihati anak-anaknya demi pencapaian terbaik bagi buah hati dalam hidup ...dan kehidupan setelahnya. Buku ini memberikan gambaran bahwa kelas matematika bukan hanya kelas berhitung yang sesak dengan rumus-rumus asing semata. Namun, juga sekaligus menjadi kelas baca tulis, kelas seni, kelas tata karma, kelas pancasila, kelas hukum, bahkan kelas agama. Melalui buku ini penulis menegaskan bahwa pandangan negatif tentang matematika itu benar hanya karena kita belum mengenalnya dengan baik. Namun akan berubah ketika kita mengetahui dan memahami makna dibalik setiap materi maupun aktivitas belajar matematika. Pada bagian akhir buku ini, kita diajak untuk menjadi matematikawan sejati. Karena Peluang menjadi matematikawan sejati bukan hanya milik mereka yang kuliah pada jurusan matematika, melainkan juga mereka yang mau belajar dan mengambil makna untuk dipedomani. Ketika Matematika Jadi Ibu, maka rasa takut terhadapnya akan jadi kekuatan yang menyulap benci menjadi cinta. Selamat menyelami matematika dengan penuh cinta.
